Wisata Budaya Kampung Melo




Labuan Bajo merupakan destinasi favorite di kalangan traveler, iyalah siapa sih yang engga tau pulau Komodo meskipun belum pernah mendatanginya. Kepulauan Komodo terletak di lautan flores tepatnya Labuan Bajo, dengan segambreng keindahan landscape bukit-bukit nya yang sangat coklat menguning ketika musim panas dan hijau asri yang sangat menyegarkan mata ketika musim hujan, juga keindahan surga bawah laut yang sangat terkenal dikalangan para diver. Pulau Komodo juga merupakan salah satu dari 7 wonder pada saat itu dan saat ini Labuan Bajo termasuk 10 kawasan ekonomi kusus dan 10 Bali Baru ( ini program pemerintah loh gaes dari Kementerian Pariwisata) Well Labuan Bajo ternyata gak cuma keren akan potensi alamnya, tetapi juga budayanya loh gaes.

So, pada pertengahan tahun ini, saya pergi ke Flores untuk meng-eksplor keindahan beberapa destinasinya, salah satunya ke Labuan Bajo. But kali ini saya bukan untuk bercerita tentang kepulauan Komodo. Melainkan salah satu keunikan budaya masyarakatnya, yaitu tarian khas daerahnya Tari Caci di Kampung Melo. Kampung Melo itu berada di daerah Manggarai Nusa Tenggara Timur. Kampung Melo ini merupakan sebuah desa adat, ya letaknya enggak begitu jauh dari Labuan Bajo. Untuk sampai ke kampung Melo, kita bisa berjalan kaki namun setelahnya saya yakin anda pasti gempor, butuh menggunakan kendaraan baik motor maupun mobil. Kampung Melo letaknya berada di perbukitan dengan pemandangan bukit hijau yang memanjakan mata, dan juga pikiran. Waktu saya kesana, cuacanya cukup terik namun tetap sejuk.




Kampung Melo terbuka untuk umum, karena saya pergi kesana dengan travel agent dari Jakarta, saya request untuk sekalian menonton tari Caci. Karena saya ingin sekali melihat langsung tari daerah tersebut. Sampai di sana, kami di sambut oleh ketua adat. Kami semua di pakaikan kain tenun khas Flores, cantik sekali motifnya. Kami di ajak masuk kesalah satu rumah, untuk proses acara penyambutan. Bapak ketua adat menyambut kami dengan dialog daerah manggari saya tidak mengerti, tetapi ada si penyelamat translatornya driver kami. Mereka sangat senang lah intinya kami datangi. Oya ada proses semacam upacara adat skala kecil gitu, jadi tamu di sambut dengan minuman khas Sopi, dan kita harus mengunyah sirih pinang, untuk beretika baik sih kita harus mau meminum dan mengunyah sirih pinang (rasanya tidak perlu dijelaskan). Sehabis itu, di luar sudah terdengar dentungan musik khas daerah untuk mengiringi tari-tarian. Sebelum tarian caci dimulai, para wanita-wanita menari terlebih dahulu. Oya yang mengiringi musiknya adalah para wanita. Kami di sambut lagi dengan tari-tarian dan di ajak menari bersama (bahagianya saya saat itu). Para penari sangat terlihat memukau tampilannya meskipun sederhana tapi tetap terlihat mewah dengan kain tenun bernuansa warna-warna terang.







Moment yang saya natikan pun tiba, para pria penari caci ingin menunjukan bakat warisannya untuk menari Caci. Saya tidak sabar melihat tarian caci. Tari caci merupakan tarian perang sekaligus permainan bagi masayarakat manggarai, dilakukan oleh sepasang penari laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai. Tari Caci Biasanya ditarikan ketika ada proses adat atau acara-acara besar. Saya sih sangat jatuh cinta dengan tariannya, yang menepak-nepakan kaki ke tanah (seperti berjalan melompat kecil) dan juga aksesoris yang dikenakan oleh penari, mulai dari tanduk untuk kepala , perisainya, dan tenunnya sih yang paling penting.






Setelah selesai pertunjukan, kini waktunya para penari wanita yang memulai aksinya kembali, dengan mengajak kami semua bermain permainan tarian bambu. Hanya melangkah ke bambu yang terbuka sambil mengikuti iringan musik. Beberapa wanita lainnya memainkan bambunya. Setelah sangat bahagia bermain tarian bambu, ada lagi tarian lainnya. Seperti tarian rasa syukur dikala musim panen tiba. Mereka membawa alat-alat untuk memanen. Setelah puas dengan semua tariannya. Kami bercengkrama satu sama lain, bersenda gurau mengabiskan waktu di siang hari. Mereka sangat ramah-ramah terhadap siapapun yang mengunjungi mereka.




Well, Indonesia itu memang keren banget, tari caci salah satu warisan budaya diantara jutaan warisan budaya lainnya. Hal seperti patut untuk kita banggakan, kita jaga dan kita lestarikan. Saya sebagai generasi muda penerus bangsa merasa bangga dengan negeri yang sangat kaya akan budaya dan potensi alamnya. Semoga saya, kamu dan kita semua bisa terus melestarikan budaya Indonesia agar tidak termakan oleh jaman.




Salam cinta untuk tanah air saya, tanah air Indonesia.


Comments

Popular posts from this blog

Leyeh-leyeh di Pulau Pasir Gusung Derawan

Naik Gunung Gede, Harus Gede Juga Nyalinya!!